Eh, tnyata orang yang suka jatuh Cinta, kesemsem, de-el-el
itu ada factor kimiawi dan fisiologinya uga lho! Masa sih? Tidak hanya factor
psikologis atau kejiwaan ajha. Heler Fischer seorang “peneliti cinta” pada
Universitas Boston, amerika Serikat, mengatakan, mengatakn, reaksi romantic
semacam itu timbul berkat sejumlah hormon yang adadalam tubuh, khususnya hormon
diproduksi otak. Gelora cinta dan rasa suka manusia yang meledak-ledak tak
ubahnya reaksi kimia.
Knpa bisa begitu, ya? Itu karena hasil kerja hormonal! Kita
tahukan dalam tubuh manusia ada berbagai macam hormone? Nah, demikian juga
ketika seseorang jatuh cinta maka akan muncul hormone tetentu. Bagaimana
prosesnya?
Gini, ketika perasaan yang menghanyutkan dalam rasa jatuh
cinta atau menyukai, prosesnya dimulai saat mata saling bertemu pandang makanya
Ghadul Bashar (menundukkan pandangan) dong! Nah, karena ulah hormone tertentu
yanada di otak sehingga mengalir ke seluruh saraf sampai ke pembuluh darah yang
terkecil sekali pun. Inilah yang membuat wajah memerah dan timbul perasaan
“melayang”. Aliran darah yang demikian cepat, membuat bernafas pun menjadi
berat. Itu kali sebabnya, ada sebagian fans yang kemudian kebeblasan hingga
pingsan. Trus ngomong-ngomong, bagaimana hormon dalam otak bekarja, ketika
seseorang tengah menyukai seseorang or jatuh cinta? Bisa dijelaskan sebagai
berikut.
Ketika kontak mata sedang berlangsung tertanam suatu “kesan”
inilah fase pertama. Otak berkerja bagaikan computer yang menyajikan sejumlah
data dan mencocokkannya dengan jumlah data yang pernah terekam sebelumnya. Ia
mencari apa yang membuat pesona itu muncul. Kalau sudah begini, bau yang
ditimbulkan oleh lawan jenis pun bissa menjadi pemicu timbulnya rasa luka
sampai mabuk kepayang.
Fase kedua, yaitu munculnya hormone phenylethylamine (PEA)
yang diproduksi otak. Inilah sebabnya ketika terkesan oleh seseorang, secara
otomatis senyum pun tersungging di bibir. Secara spontan, pabrik PEA pun
berkerja, ketika “peluit” mulai dibunyikan. Hormon dopamine itu sebabnya ketika
fans melihat pujaannya maka jantungnya akan berdegup kencang, sebab dopamine
dan neropinephrine memproduksi adrenalin atau hormon ketegangan
Wah….wah….wah….., sekarang jadi bisa dipahami juga mengapa
mereka pada histeris. Ada yang sampai menangis segala ketika nggak bisa
mendapatkan kaus dari para boyband yang dikaguminya. Padahal kausnya bau
keringat!!! Idiiih, lebay dech!