Allah SWT berfirman:
مايفظ
من قول الاّ لديه رقيب عتيد
Artinya: “tiada suatu
ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)
Banyak
sekali diantara kita yang tidak menyadari bahwa ucapan adalah bagian
dari perbuatan, sehinga merasa tidak perlu untuk mengontrolnya,
akhirnya kita sering kali melampaui batas dan tidak sempat memilih
mana yang lebih pantas untuk disampaikan. Karena tidak hanya satu
atau dua orang saja yang akan menjadi obyek lebih banyak (mungkin
diantara kita saat ini ada yang menduduki posisi sebagai pemimpin
atau wakil rakyat atau tokoh masyarakat yang memiliki massa yang
besar, maka pikirkanlah 73 kali upacan, kritikan, ataupun statement
kita sebelum disampaikan). Bila ucapan yang kita sampaikan merupakan
statement yang memiliki pengaruh luas, ini akan lebih beresiko lebih
besar lagi. Inilah yang dicermaskan oleh sahabat Mu’at bin jabal
Ra. Hingga ia menanyakan kepada nabi SAW “wahai nabiyallah apakah
kita akan dimintai pertanggung jawaban atas yang kita ucapkan?”
rosulullah menjawab “ibumu kehillangan anaknya, bukankah manusia
akan tertelung kupatas setiap wajah mereka di neraka, kecuali
orang-orang yang memintal (memelihara) lidahnya.”
Imam
an-nawawi berpesan di dalam kitabnya, riyadl ah sholihin“ketahuilah,
seharusnya setiap orang yang mukallaf dapat menjaga lidahnya dari
setiap perkataan apapun kecuali yang member kemaslahatan. Ketika
perkataan telah usai dan mulai lepas dari nilai kemaslahatan, maka
disunnahkan untuk diam tidak meneruskannya. Karena bila perkataan itu
dibiarkan mengalir tanpa tujuan, ia akan tergiring kepada perkataan
yang haram dan makruh, yang demikian biasanya sering terjadi, dan
sulit sekali untuk menghindarinya”.
Tentu,
kita dapat pahami bersama bahwa perkataan-perkataan yang baik dan
sesuai, atau sikap diam yang kita lakukan akan memberikan persona
kewibaan tersendiri pada pribadi seorang muslim. Sedangkan terlalu
banyak omong dan melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki akan
merobek-robek pribadi seorang muslim. Merendakan status dan
kewibawaannya dihadapan orang lain.